PWM Jawa Timur - Persyarikatan Muhammadiyah

 PWM Jawa Timur
.: Home > Artikel

Homepage

Militansi Muhammadiyah Jawa Timur (I)

.: Home > Artikel > PWM
18 Februari 2012 22:38 WIB
Dibaca: 4220
Penulis :

Oleh Ahmad Syafii Maarif

Di antara 33 wilayah Muhammadiyah se-Indonesia, mungkin . Muhammadiyah Jawa Timur (Jatim) yang paling militan. Dalam arti, roda organisasi berputar kencang dalam upaya meraih sasaran program yang telah ditetapkan. Jika ada masalah, cepat ditangani. Jika Pimpinan Wilayah Muhammadiyah (PWM) tidak bisa menangani, Pimpinan Pusat Muhammadiyah dilibatkan.
Misalnya, menghadapi kasus konflik kepentingan di Rumah Sakit Muhammadiyah Lamongan yang sedikit memalukan, tetapi tidak dibiarkan berlarut. Saya pernah mengatakan, pada kasus-kasus tertentu Muhammadiyah adalah bagian dah kondisi negara yang tidak sehat. Ranah-ranah amal usaha yang agak basah kadang-kadang menjadi rebutan warga persyarikatan.
Persis seperti apa yang berlaku di Republik Indonesia. Dalam Laporan Kegiatan PWM Jatim tertanggal 4 Desember 2011 yang saya hadiri, di samping banyak sisi putih yang dibentangkan, sisi-sisi hitam pun disebutkan secara terbuka sebagai pertanda Muhammadiyah Jatim tidak mau menutup borok yang hinggap di tubuhnya.
Ini demi membuktikan rasa tanggungjawab yang tinggi bagi perbaikan kinerja organisasi. Saya dulu telah mengunjungi hampir semua PWM di seluruh Indonesia. Saya merasa PWM Jatim yang terbanyak memberi kesan positif yang patut dicatat. Semangat juang warga dan pengurusnya dalam beramal sangat terlihat dan terasa bila kita berkunjung ke wilayah itu.
Saking mengesankan, saya sempat berseloroh sekiranya PP Muhammadiyah tak mampu lagi mengurus persyarikatan, serahkan saja ke PWM Jatim, pasti beres. PWM periode 2010-2015 dipimpin oleh Prof DR Thohir Luth MA, seorang anak bangsa yang berasal dari Indonesia bagian timur. Didampingi oleh 12 anggota pimpinan yang lain, semuanya bergelar sarjana, bahkan tiga berpangkat guru besar.
Pimpinan ini secara teratur turun ke Pimpinan Daerah Muhammadiyah (POM) yang jumlahnya sebanding dengan jumlah Dati II se-Jatim, sebanyak 38. Muhammadiyah tidak pernah percaya pada angka 13 yang dianggap membawa celaka oleh kultur Barat. Terbukti dengan pimpinan wilayah yang bahkan PP berjumlah 13 orang.
Kantor PWM Jatim yang berada di Jalan Kertomenanggal IV Nomor 1, Surabaya, tergolong sedikit mewah, dilengkapi jaringan teknologi informasi, dan lokasinya strategis tidak jauh dari Bandara Juanda. Dari kantor inilah kegiatan organisasi di seluruh Jatim diteropong dengan saksama. Salah seorang wakil ketua yang membawahkan bidang wakaf dan zakat, infak, sedekah (ZIS) Drs Nurcholis Huda MSi, adalah penulis prolifik yang digemari pembaca.
jawaban SMS-nya kepada saya tentang data amal usaha1 Muhammadiyah Jatim, terbaca angka-angka berikut Bidang kesehatan berjumlah 101 (BKIA dan rumah sakit), Panti Asuhan Yatim 74, Panti Wrida 1, semua jenis sekolah tingkat menengah sampai ke bawah 964, universitas 6, dan sekolah tinggi 18.
Sepanjang pengetahuan saya, panti asuhan yang terbaik ada di Bojonegoro dan diasuh oleh Bung Wachid, yang sudah tahunan menyatu dengan seluruh denyutan nadi panti itu. Sosok ini telah lama mengusir perasaan lelah dari dirinya demi panti yang sangat dicintainya. Entah berapa orang dari alumni panti ini yang telah menamatkan pendidikannya di perguruan tinggi.
Jika tuan dan puan berkunjung ke panti ini, akan bertemulah sosok kerempeng sangat sederhana, berambut pendek, dan berkulit hitam. Itulah Bung Wachid, yang tempat tinggalnya mungkin tak pernah direnovasi. Sewaktu saya dulu berkunjung ke sana, Bung Wachid juga tak mau pakai mobil, entah kalau sekarang.
Manusia tipe Wachid ini dengan kadarnya masing-masing banyak dimiliki oleh Muhammadiyah Jatim. Tampaknya, karena faktor semangat juang semacam inilah Muhammadiyah di provinsi dengan jumlah 37 juta jiwa (data 2005) itu terus saja berkembang, baik kuantitas maupun kualitas. Dengan segala rintangan yang dihadapi, Muhammadiyah tetap saja berekspansi dalam meluaskan jaringan amal usahanya tanpa terlihat tanda-tanda surut. Beberapa sekolah yang akan mati masih diupayakan agar tetap bisa bernapas. (Republika, 17 Jan 2012)

Tags:
facebook twitter delicious digg print pdf doc Kategori :

Berita

Agenda

Pengumuman

Link Website